Layout Pabrik didefinisikan sebagai tata letak/susunan fasilitas, mesin-mesin dan peralatan pabrik yang dimiliki oleh perusahaan. Tujuan dari perencanaan layout adalah untuk mendapatkan susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Masalah Tata letak Fasilitas atau
Facility Layout Problem (FLP) berkaitan dengan penyusunan sejumlah
fasilitas yang berinteraksi di dalam sistem manufaktur dari lantai
produksi (Ripon, 2011). Fasilitas tersebut dapat berupa mesin, pekerja,
workstations, peralatan, gudang bahan baku, dan lain-lain (Francis et
al., 1996). Perencanaan tata letak fasilitas memiliki tujuan yakni
menentukan tata letak dari fasilitas dan mengurangi biaya operasional.
Telah disepakati bahwasanya 15-70% dari total biaya operasional
berkaitan dengan tata letak, dan dengan perbaikan pada tata letak dapat
mengurangi biaya operasional ini sekitar 10-30% (Tompkins et al., 1996)
bahkan sampai 50% (Ripon et al., 2010; Tompkins, 2003). Selain itu, tata
letak yang efisien dapat memberikan pengurangan pada waktu siklus
produksi, waktu menganggur, dan jumlah bottleneck atau jumlah material
handling yang secara simultan dapat meningkatkan output dan implikasinya
jelas pada peningkatan produktivitas.
Untuk menyelesaikan masalah MOFL dapat menggunakan pendekatan optimasi yakni QAP dan MILP (Singh & Sharma, 2005). Namun QAP sesuai dengan rumusnya, tidak dapat digunakan untuk pabrik baru. QAP hanya mampu menyelesaikan MOFL dengan cara menukarkan lokasi dengan departemen sehingga lokasinya sudah ditentukan terlebih dahulu kemudian departemen i dan j ditukar-tukarkan. Sehingga cara untuk menyelesaikan MOFL dengan pabrik baru adalah dengan Mixed Integer Linear Programming (MILP). Monteruil (1991) mengembangkan MILP berdasarkan model matematis untuk perancangan tata letak dengan ukuran fasilitas dan letak atau lokasi sebagai variable. MILP menggabungkan variable keputusan yang sifatnya “ya” dan “tidak” dalam integer value (0 dan 1) dan variable constraint yang sifatnya bilangan rill (bilangan pecahan).
Untuk menyelesaikan masalah MOFL dapat menggunakan pendekatan optimasi yakni QAP dan MILP (Singh & Sharma, 2005). Namun QAP sesuai dengan rumusnya, tidak dapat digunakan untuk pabrik baru. QAP hanya mampu menyelesaikan MOFL dengan cara menukarkan lokasi dengan departemen sehingga lokasinya sudah ditentukan terlebih dahulu kemudian departemen i dan j ditukar-tukarkan. Sehingga cara untuk menyelesaikan MOFL dengan pabrik baru adalah dengan Mixed Integer Linear Programming (MILP). Monteruil (1991) mengembangkan MILP berdasarkan model matematis untuk perancangan tata letak dengan ukuran fasilitas dan letak atau lokasi sebagai variable. MILP menggabungkan variable keputusan yang sifatnya “ya” dan “tidak” dalam integer value (0 dan 1) dan variable constraint yang sifatnya bilangan rill (bilangan pecahan).
Kami menyediakan Buku untuk para mahasiswa / peneliti untuk menyelesaikan Tata Letak diatas, Bab-bab yang terdapat didalam buku ini adalah:
- Masalah Tata Letak
- Multi Objective Facility Layout (MOFL)
- Objective Function
- Pengolahan Data
- Mixed Integer Linear Programming
- Running LINGO
- Analisa Kelayakan Ekonomi dan Pasar
Berikut adalah capture beberapa Bab yang ada didalam buku:
(KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR)
Terimakasih atas informasinya! Ketahui juga tentang aplikasi produksi untuk membantu bisnis anda.
ReplyDelete