1. Uji Kecukupan Data dengan Data Pengamatan
Dalam hal ini uji kecukupan data menggunakan data hasil pengamatan bukan jumlah kuesioner. data hasil pengamatan itu contohnya tinggi pertumbuhan anak, lebar kepala anak, waktu pengamatan dan yang lainnya yang bersifat eksperimen. Untuk uji kecukupan data ini menggunakan rumus berikut:
Dimana:
N’ = Jumlah Pengamatan
yang seharusnya dilakukan.
k = Tingkat
kepercayaan dalam pengamatan.
Jika tingkat keyakinan 99%,maka k=2,58 ≈ 3
Jika tingkat keyakinan 95%,maka k=1,96≈ 2
Jika tingkat keyakinan 68%,maka k≈ 1
s = Derajat ketelitian dalam pengamatan.
Jika tingkat keyakinan 99% maka s=1%
Jika tingkat keyakinan 95% maka s=5% dst
Jika tingkat keyakinan 99%,maka k=2,58 ≈ 3
Jika tingkat keyakinan 95%,maka k=1,96≈ 2
Jika tingkat keyakinan 68%,maka k≈ 1
s = Derajat ketelitian dalam pengamatan.
Jika tingkat keyakinan 99% maka s=1%
Jika tingkat keyakinan 95% maka s=5% dst
N = Jumlah Pengamatan
yang sudah dilakukan.
Xi = Data Pengamatan.
Penentuan k/s disandarkan bahwa jika anda yakin data yang anda kumpulkan itu sebesar 99% artinya data tersebut anda sangat yakin kebenarannya, ketelitiannya sehingga anda akan menggunakan k = 99% = 3 sehingga error yang ditimbulkan hanyalah 1 % artinya anda memakai s = 1% (k=99%+s=1% maka 100%) misalnya anda kurang yakin dengan data anda mungkin ketika anda mengambil data, anda mengantuk dan responden anda kurang mengerti penjelasan anda maka bisa saja error anda sebesar s = 5 % sehingga k = 95%. Kemudian jika N ≥ N’ maka dapat dinyatakan bahwa data sudah cukup untuk menjadi sampel.
2. Uji Kecukupan Data dengan Jumlah Data Cacat
Untuk uji kecukupan Data dengan memakai jumlah data cacat memiliki rumus tersendiri yakni:
Dimana:
N = Jumlah Pengamatan yang seharusnya dilakukan.
Z = Z (tabel normal) yang berhubungan dengan tingkat ketelitian.
p = Persentase Kuesioner Layak.
dengan p=(total kuesioner yang disebar-total kuesioner cacat)/total kuesioner yang disebar
q = Persentase Kuesioner cacat dengan q=1-p.
e = Persentase kelonggaran ketelitian.
contoh:
Ketika mengumpulkan kuesioner secara acak ternyata ada beberapa kuesioner yang butir pertanyaannya belum dijawab oleh responden atau terlewati maka kondisi tersebut bisa dibilang cacat atau bisa jadi 50 kuesioner disebar ternyata yang balik ke kita cuma 48, dua kuesioner yang belum kita terima itu juga bisa dikatakan cacat misalnya cacat 2.
maka p=(50-2)/48=0.96 sehingga q=1-p=1-0.96, dengan Z=5% tabel Z = 1.64 dan e=5% maka N=41.31 karna responden 50 sehingga 50>41.31 maka jumlah sample diterima.
3. Slovin's Formula
Digunakan untuk menghitung ukuran sample dengan jumlah populasi (N) dan error (e). Ini adalah teknik random sampling untuk mengetahui ukuran sample. Banyak digunakan jika pertanyaan yang diajukan bersifat kategorikal. Contohnya: kuesioner yang menggunakan skala likert, misalnya anda mempunyai 10 pertanyaan dengan skala likert dan kuesioner mengalami kekurangan sampel sehingga mau tidak mau harus mencari kekurangan sampel pada suatu pertanyaan misalnya pertanyaan ketiga kekurangan jumlah sampel sehingga tidak logis rasanya apabila kita mencari responden dengan satu pertanyaan saja. sehingga digunakanlah Slovin's Formula ini dengan rumus:
Contoh: Populasi orang kaya berjumlah N=40 dan error yang diharapkan misalnya 1% dan 5% maka:
artinya bahwa jika error yang diharapkan hanya 1% maka anda hanya butuh 39.8 atau 40 kuesioner dan jika error yang diharapkan hanya 5% maka anda hanya butuh 37 kuesioner saja. Jika N > n maka data dikatakan cukup.
DOWNLOAD EXCEL UJI KECUKUPAN DATA DISINI
TUTORIAL EXCEL
PERANCANGAN TATA LETAK DENGAN
MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING
KLIK DISINI
Referensi rumus dari uji kecukupan data dengan data cacat itu dari buku apa ya mas?
ReplyDeletebisa didwonload disini mbak http://www.unas.ac.id/download.php?file=Basis_Data_Vol_3_No_1_2008_list3.pdf dengan citasi Nurhayati. (2008). STUDI PERBANDINGAN METODE SAMPLING ANTARA SIMPLE RANDOM DENGAN STRATIFIED RANDOM. ICT Research Center UNAS Vol.3 No.1 , 10. itu dibutuhkan bila data nonparametrik/nonormal bukan tipe data untuk experiment hanya data biasa seperti kuesioner.
ReplyDeleteTerima kasih atas artikel praktis yang mencerahkan ini. Kalau boleh tahu, bagaimana menentukan berapa banyak sampel untuk pilot survey guna menguji kecukupan data?
ReplyDeletePerlu diketahui sebelum melakukan penelitian khususnya penyebaran kuesioner, tester berhak melakukan Pilot survey yang digunakan untuk memverifikasi pertanyaan-pertanyaan atau variabel-variabel preresearch yang outputnya untuk mengetahui apakah pertanyaan itu salah atau belum benar untuk diberikan kepada responden umum. pilot survey bisa digunakan dengan cara focus group atau expert judgement sehingga tidak perlu banyak-banyak orang yang mereview. Bisa dibaca pada bukunya nielsen untuk pilot pada usability hanya memerlukan 6 orang saja. Baru jika sudah dipilotkan maka tester menguji setidaknya 40-50 responden untuk berjaga-jaga apabila kuesioner tidak kembali/cacat. semoga bisa membantu sug@bus world wide voice
ReplyDeleteuntuk pengertiannya sendiri uji kecukupan data itu mencantum apa ya mas?
ReplyDeletesemoga bisa menjawab pertanyaan wahyu hery, uji kecukupan data itu adalah sejauh mana data anda dapat mewakili sejumlah sample dari populasi. misalkan anda mengajukan kuesioner dgn target seluruh mahasiswa/pelajar di indonesia, data anda misal didapat 30 data/orang maka 30 data/orang itu dapat mewakili mahasiswa/pelajar diindonesia. sehingga nilai N' nanti harus < 30,jika tdk anda harus menambah data lagi agar sample tersebut dapat mewakili populasi.
ReplyDeletebukan kah N lebih besar dari data pelajar dan smple tersebut,?misal jika kita mempunya N kelereng sebanyak 200 dan kita akan mencari data kelereng warna kuning 50 mengambil sample 10 berarti itu kan sudah N > dari data tersebut?
ReplyDeleteN yang dimaksud jumlah pengamatan yg dilakukan, jumlah pelajar kan sangat banyak misal 1juta tp anda cm mengamati 30 org saja untuk menghemat waktu krna 1juta terlalu lama. Nah ketika menghitung N' (N aksen) ternyata hasilnya N'=28, itu mengindikasikan bahwa 30 orang itu mewakili 1juta pelajar dan tdk perlu mengamati sampai 1juta org. Perlu diingat N=Jumlah Pengamatan yang sudah dilakukan, N'=Jumlah Pengamatan yang seharusnya dilakukan.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteastaga N aksen saya lupa-_- kalau uji kecukupan data dengan uji chi square itu hubungannya apa ya mas?
ReplyDeleteKalau uji kecukupan data itu cuma pakai rumus N' sm N diatas aja Wahyu Hery Santoso tdk ada rumus lain sejauh ini yang bs menghitung kecukupan data. Nah kalau chi square itu untuk membuktikan atau ada perbedaan secara nyata atau tidak dengan frekuensi yang diharapkan, membandingkan 2 variabel (dunia nyata dan data simulasi/peramalan). chi square itu utk validasi biasanya validasi utk peramalan, utk model simulasi. Misalnya data dunia nyata (Ei) produk x menghasilkan output 220 210 230 240 250 kemudian kita membuat model (Oi) menghasilkan 230 240 250 210 225. jadi kita membandingkan kedua variabel itu. ternyata hasilnya chi square hit< chi square tabel sehingga model valid dan dapat merepresentasikan dunia nyata.
ReplyDeleteArtikelnya cukup membantu saya dalam menyusun tesis. Yg sedikit menjadi pertanyaan apakah ada buku atau teori yg menguatkan bahwa jika salah satu saja pertanyaab telah cukup data maka seluruh pertanyaan dianggap cukup? Atau apakah ada perbandingannya, misalnya presentase data yg cukup vs yg kurang. Terimakasih.
ReplyDeleteterima kasih Faried, coba dibaca lagi update tentang Slovin formula di posting uji kecukupan data. mungkin untuk pertanyaan bersifat kategorikal bisa juga dibantu dengan slovin's formula.
ReplyDeletemisi pak, mau nanya tentang uji kecukupan data
ReplyDeletemisalnya saya punya 2 data
x1=1
x2=2
alfa 0,05
z=2
n=2
setelah di cari nilai n' nya 0
berarti tidak ada data yg diperlukan
bagaimana penjelasannya
slamat pagi pak, jika kuesioner yang disebar bentuknya bukan likert melainkan open question, lalu bentuk uji kecukupan data nya bagaimana ya pak ? apakah harus di translate dulu hasil open question ke skala likertnya oleh penguji ? trimakasih
ReplyDeletepak, kalau untuk ketelitian di antara 68% sampai 95% itu nilai k nya berapa ya?
ReplyDeletemisal ketelitian 80% atau 75%
itu ada tabelnya atau tidak? terimakasih
maaf ananda lama membalas, pakai slovin saja jika bukan likert, tentukan dulu populasinya brp.
ReplyDeletemaaf riana kartika sari lama membalas,
ReplyDeletek=1 <68%
k=2 >68-<96
k=3 >96
maaf roberto ames lama membalas, maaf sekali lagi maksud anda alpha itu apa ya? ketiga rumus diatas tidak menggunakan alpha, terus kalau data merupakan x1, x2 sampai xn (data pengamatan) itu pakai rumus nomor satu, jika bukan data pengamatan atau data likert itu pakai rumus slovin, dan kalau ada sejumlah kuesioner hilang atau cacat misal responden ngisinya ngasal maka pakai yang nomor 2
ReplyDeleteCara menghitung ∑xi² itu gimana kak
ReplyDeletedwi choirun nita maaf lama membalas. contoh data: 4 3 2 5 3 ∑x=15 untuk menghitung ∑xi² maka data seluruhnya dikuadratkan baru ditotalkan sehingga 16 9 4 25 9 dan ∑xi²=16+9+4+25+9=63
ReplyDeletepermisi mas Tio, saya sedang melakukan penelitian dengan metode kansei engineering. singkatnya, saya menyebarkan kuisioner(semantic differential scale) dengan 16 variable(kansei) dengan 10 sampel produk. kuisioner saya sebar ke 60 responden. apakah artinya saya harus menghitung N' nya pada setiap variable? jadi total 160 variable dihitung stiap N' nya? atau bagaimana ya mas? terimakasih sebelumnya
ReplyDeleteutk dedytp. jgn karena tidak logis jika pakai rumus n' yang k/s itu. karena jika kurang datanya tidak mungkin kita hanya membawa satu variable or satu pertanyaan ke responden. jd sy anjurkan pakai slovin. cari populasi objek penelitianmu baru sebarkan sesuai hasil perhitungan slovin
ReplyDeleteuntuk nilai "e" dalam uji kecukupan data, random atau nilai suyektif dari peneliti ?
ReplyDeleteMau tanya, adakah buku metode Kansei berbahasa Indonesia? Sukur^sukur terjemahan dari Nagamachi. Terimakasih informasinya.
ReplyDeleteMau tanya, adakah buku Metode Kansei Engineering berbahasa Indonesia, sukur-sukur terjemahan Nagamachi. Terimakasih Informasinya.
ReplyDeleteUntuk yg fimaksud dengan Xi, itu data pengamatan? Mksdnya data pengamatan apa yya mas?? Masih kurang paham
ReplyDeleteMau nanya ni om...saya kn penelitian di salah 1 perusahaan minumnan..dan mau pakai uji kecukupan data...tp lgsg dgan wqwancara tidak menggunakan kuesioner..?
ReplyDeleteApakah bisa uji kecukupan data t di gunakan...data yg saya ambil...jumlah produksi dan jumlah cacat..
Makasihh..
Mas mau nanya kalo rumus N' sumber bukunya dari mana ya? Saya cari di web jurnal yg mas kasi nggak ada rumus itu
ReplyDeleteSelamat malem pak ijin bertanya saya sedang melakukan penelitian menggunakan studi likert jika tingkat keyakinannya 80% untuk S nya berapa ya pak?
ReplyDeletemisi ingin bertanya, bagaimana jika N tidak diketahui pada rumus slovin? apakah ada rumus lain?
ReplyDeletedan bagaimana menentukan jumlah kuesioner yg layak (p) pda rumus ke-2 (bernoulli) padahal kuesioner blm disebar?
ReplyDeleteizin bertanyaa, saya sedang melakukan penelitian ttg kualitas pelayanan jasa laundry. untuk kuisionernya saya pakai skala likert. nah saya bingung sebaiknya uji kecukupan data pakai rumus slovin atau rumus bernoulli yaa? mungkin bisa sekalian alasannyaa..
ReplyDeletekan laundry tiap bulan juga tidak pasti jumlah pelanggannyaaa..
terimakasih banyaak..
izin bertanyaa, saya sedang melakukan penelitian ttg kualitas pelayanan jasa laundry. untuk kuisionernya saya pakai skala likert. nah saya bingung sebaiknya uji kecukupan data pakai rumus slovin atau rumus bernoulli yaa? mungkin bisa sekalian alasannyaa..
ReplyDeletekan laundry tiap bulan juga tidak pasti jumlah pelanggannyaaa..
terimakasih banyaak..
Hai, bisa minta emailnya kak? saya mau bertanya via email. terima kasih banyak kak
ReplyDeleteAssalamualaikum. Maaf izin bertanya, rumus uji kecukupan data yg <30 sampel rumusnya N' = (s.t/k.xbar)^2 nah yang t itu apa ya?
ReplyDeleteselamat malam, mau ijin bertanya untuk di metode slovin apakah ada rentang nilai error nya? seperti maksimal nilai error berapa persen. Terimakasih
ReplyDeleteumumnya minimal eror 1% maksimal error 5%
Deleteselamat malam kak, mau bertanya untuk perhitungan angket gaya belajar siswa menggunakan skala likert itu dan untuk mengetahui dominan gaya beklajar mana itu apakah menggunakan perhitungan presentase
ReplyDeleteKita lihat dlu isi kuesionernya gmn, kalau cm 1 variabel pertanyaan hanya ingin tw gaya belajar sj gk masalah pakai rumus poin 1. Nah klo pertanyaanny ada 3 gk bs dihitung dgn rumus poin 1 mengapa? Karena misal di pertanyaan nmr 2 ternyata pas dihitung gk cukup datanya, masak harus ngulang lg ambil data kn gk make sense krna ngabisin waktu.. klau pertanyaan likertnya >1 bs pakai rms poin 2 sm 3 gitu
Delete